Blog Khusus Fiksi

Saya memutuskan untuk memisahkan antara blog yang isinya macam-macam ini dengan blog khusus fiksi, dikarenakan agar mudah untuk saya membacanya kembali.

Berikut linknya: almanharaki.wordpress.com

disana ada cerbung Dua Kuas yang sudah banyak saya revisi dan tentu sudah saya update sedikit-sedikit.

 

Silahkan melipir ke almanharaki.wordpress.com

 

Salam

Buku – Tak Boleh Manja Dalam Dakwah

Cover Alman

 

Tak Boleh Manja Dalam Dakwah,

Buku ini, buku yang saya tulis disela-sela mengerjakan Tugas Akhir saya di IT Telkom pada akhir tahun 2009.

Pada saat itu, niat ingin menerbitkannya melalui penerbit-penerbit dakwah seperti pro-U dan era intermedia, rabbani press, dan lain-lain. Alhamdulillahnya, semua menolak 🙂 dengan alasan yang beragam, mulai dari tipe tulisan yang tidak kekinian, materinya yang kurang pas, dan lain sebagainya.

gaya kepenulisan saya memang tidak sebaik para penulis lain, dan saya memang harus banyak belajar lagi untuk menjadi penulis yang bisa mewarnai umat dengan tulisan yang menggugah. Baca lebih lanjut

Arti Nama – Alman Haraki

Sudah lama tidak posting karena kesibukan kerja dan mengurus dua anak yang kecil-kecil. postingan ini sebagai refreshing jari saja 🙂

Alman Haraki

Sempat bimbang untuk menentukan nama pena saya di dunia penulisan, walaupun sayanya penulis pemula, boleh dong pakai nama pena.

sejauh tulisan-tulisan saya diblog ini, ada dua nama pena yang sering saya gunakan yaitu Aldo Al Fakhr dan Insan Keadilan.

Setelah saya timbang sana timbang sini, sepertinya kedua nama diatas kurang gimana gitu. akhirnya saya coba buat nama pena baru.

Ada beberapa nama, namun saya lebih sreg dengan nama Alman Haraki. Alman itu singkatan nama saya Aldo Wilman, sedangkan Haraki secara makna adalah sesuatu yang sifatnya bergerak. Dan kata Haraki tidak hanya dipadankan dengan pergerakan politik dakwah saja, namun cukup dengan hanya wujud elemen-elemen ‘pergerakan’ pada dirinya, itu bisa juga disebut Haraki.

Haraki dalam konteks nama pena saya ini yaitu, saya ingin tulisan-tulisan saya bergerak memberi manfaat kesetiap orang yang membacanya, juga bisa diartikan inilah wujud pergerakan saya sebagai manusia yang ingin menjadi sebaik-baik manusia.

Khairunnas anfauhum linnas. Artinya : Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain. (HR Ahmad dan Thabrani)

 

 

Salam,

 

Aldo Wilman / Alman Haraki

Genjot Penjualan produk-produk UKM Anda sekarang!!!

Mau share tulisan saya di kaskus, sekalian promo..hihihi..

Hai gan dan sis..

ane mau berbagi info nih..sebentar lagi lebaran akan tiba, bagaimana kabar omzet agan dan sista? saya do’akan mudah-mudahan meningkat tajam ya..

Secara historis menjelang Lebaran berbagai usaha mengalami peningkatan penjualan. Daya beli masyarakat meningkat karena baru saja mendapatkan THR. Dan banyak yang membeli keperluan untuk keluarga, kerabat, dan sebagainya. Secara umum nilai perputaran uang menjelang Lebaran luar biasa besar. Baca lebih lanjut

@InfoAnakIslami

Ah..sudah lama tidak update lagi blog ini.

Kali ini, saya mau nge-share akun twitter yang saya kelola sendiri, mudah-mudahan bermanfaat bagi para orang tua dan juga calon orang tua dalam mendidik anaknya menjadi anak yang sholih/sholihat, menjadi generasi islam yang gemilang.

silahkan follow @infoanakislami (klik aja)

Ini penampakannya:

wordpress

 

Terima Kasih

 

Aldo Wilman

Tangisan yang dibolehkan dan tidak (Bagian 2)

ini lanjutan artikel sebelumnya Tangisan yang dibolehkan dan tidak (Bagian 1)

 

Tangisan yang dibolehkan dan tidak (Bagian 2)

3.  Tangisan wujud dari rasa syukur

Seorang muslim itu seharusnya ketika diberi nikmat ia bersyukur dan ketika diberi musibah ia bersabar.

Seorang yang bertaqwa dan beriman akan senantiasa selalu bersyukur atas apa saja nikmat yang diberikan oleh Allah kepadanya, tak dilihatnya bentuk apakah nikmat itu, bukan, bukan itu yang dilihatnya, yang dilihatnya adalah kasih sayang-Nya Allah kepadanya, tak henti-henti Allah memberikan nikmat kepadanya. Seorang tersebut tidak pernah mengeluh sedikitpun akan kondisi yang ada padanya, walau ia secara zahir terlihat begitu kekurangan, namun tak tampak cemberut akan nasib yang tergores diwajahnya. Ia senantiasa ridha dan ta’at atas apa yang telah ia dapatkan dari Tuhan-Nya. Oleh karena itu, sering kita lihat, orang-orang seperti ini menangis ketika mendapatkan nikmat.

Tak terlalu susah untuk menemukan orang-orang seperti itu, carilah oleh kita seorang yang sedang tertimpa musibah, sedang kekurangan, atau baru saja kehilangan namun ibadahnya tak terkikis akan musibah, kekurangan, dan kehilangan tersebut. Datanglah ke rumah orang tersebut, berilah bantuan semaksimal yang bisa anda berikan, dan rasakanlah getaran itu, getaran yang membawa anda pada harumnya kesyukuran. Baca lebih lanjut

Tangisan yang Dibolehkan dan Tidak (1)

Tangisan yang dibolehkan dan tidak (Bagian 1)


Secara umum tangisan bisa kita bagi menjadi dua, yakni; tangisan yang dibolehkan dan tidak dibolehkan. Jadi, menangis pun harus tepat alasannya, tidak boleh sembarang menangisi sesuatu.

Tangisan yang tidak dibolehkan adalah tangisan yang meraung-raung seperti dunia ini akan berhenti saja sehingga harus ditangisi, tangisan yang menjerit-jerit tak jelas, meracau tak jelas macam orang gila saja, dan tangisan yang melolong sekuat hati akibat penderitaan yang dinilainya begitu dahsyat. Tangisan seperti itu sangat dilarang oleh Allah, menangisi penderitaan adalah wujud putus asa dalam menerima takdir Allah, padahal cirri orang beriman adalah percaya kepada takdir yang diberikan oleh Allah kepadanya. Menangisi kehilangan pun sama, Allah pun melarangnya, begitu banyak dari manusia yang menangisi kehilangan orang yang dikasihinya, padahal Allah adalah pemilik semua manusia didunia ini termasuk orang yang dikasihinya itu, ketika Allah meminta untuk ia kembali, maka ia akan kembali kepada Allah sesuai kehendak-Nya, tak ada yang dapat menahannya dan menundanya.

“Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami kembali.” (Al-Baqarah:156)

Tangisan yang diperbolehkan adalah tangisan yang terjadi ketika alasan tangisan tersebut karena cinta dan takutnya kita kepada Allah. Kekasih kita –Rasulullah- pun sangat sering menangis didalam sholat dan do’anya, Ia pula menangisi kesengsaraan dan kesusahan yang akan dihadapi oleh Ummat sepeninggal dirinya.

Marilah kita lihat satu-satu uraian beberapa diantara tangisan yang diperbolehkan: Baca lebih lanjut

Tertawa di Dunia, Menangis di Akhirat

Tertawa di Dunia, Menangis di Akhirat


Rasulullah SAW bersabda:

”Banyak tertawa dan terbahak-bahak itu mematikan hati.”

Oh Allah, betapa seringnya diri ini terlalu banyak tertawa sampai terbahak-bahak, terlalu asyik menonton lawakan ditelevisi, menjadi budaknya tawa, sampai lupa – benar-benar lupa – untuk mengkoreksi hati yang sudah hitam dan kemudian mati.

Sungguh benarlah yang disabdakan oleh Rasulullah diatas, ketika seseorang yang hatinya sudah mati, ilmu dan hidayah sangat sulit untuk masuk ke relung hatinya walau sebiji zarrah pun. Sudah banyak contoh disekitar kita, yang “bebal” kalau dinasehati tentang kebenaran, tetap saja membangkang padahal sudah sangat jelas kebenarannya dipelupuk matanya. Sudah banyak juga contoh remaja yang “bebal” dinasehati oleh orang tuanya, tetap saja tidak menurut bahkan mencaci dan tak sedikit pula yang memukul orang tuanya. Na’udzubillah.

 

Hati yang Mati

Hati adalah tempat muaranya bermacam-macam perasaan, tumbuh kembang antara kebenaran dan kebathilan. Hati juga menjadi tempat sumber hidayah dan ilham, tempat lahirnya kecintaan dan kebencian terhadap sesuatu, dan tak kalah pentingnya hati tempat bersemayamnya keimanan juga kekufuran.

Hati yang mati awalnya hanyak hati yang ternoda satu titik, kemudian satu titik, kemudian satu titik lagi, terus-menerus hingga tertutupi keseluruhannya. Hati yang mati otomatis juga mematikan semua komponen-komponennya, Abu Hurairah RA berkata, “Hati ibarat panglima, sedangkan anggota badan adalah tentara. Jika panglima itu baik maka akan baik pulalah tentaranya. Jika raja itu buruk maka akan buruk pula tentaranya.” Baca lebih lanjut

[Cerbung] Dua Kuas Episode 5 Part 2

Alhamdulillah, setelah sekian lama, cerbung ini kembali hidup :).

Sila menikmati walau sedikit hehehe…..

part ini sambungan dari Episode 5 part 1..

Episode 5: Benci part 2


Hujan tentu membuat baju kami basah kuyup, walaupun hujan tak terlalu deras lagi, tetapi jarak dari sekolah ke rumah yang lumayan agak jauh, butiran-butiran lembut hujan sedikit demi sedikit menyebabkan baju kami basah.

Hari sudah menjelang ashar, dan kami belum sholat dzuhur, kami percepat langkah, berlari-lari kecil, memecah larik hujan, dan dengan cekatan menghindari genangan-genangan hujan dijalanan.

“Alhamdulillah sampai rumah juga” gumamku dalam hati, kulihat kak hasan tampak ngos-ngosan, “oi..capek benar tampaknya abangku ini” sedikitku tersenyum melihat tingkahnya.

“Assalamu’alaykum” ujarku dan kak hasan berbarengan. Baca lebih lanjut