Bermimpilah
Bermimpilah dan ubahlah angan itu menjadi kenyataan.
Semua orang didunia ini tak terkecuali diriku pasti punya yang namanya cita-cita atau impian, namun sayang seribu sayang tak semua dari kita dapat mewujudkannya menjadi kenyataan yang berarti. Hal tsb terjadi mungkin karena mimpinya yang terlalu setinggi langit yang sejatinya susah tuk diraih, atau mungkin karena sifat males yang menggerogoti semangatnya sehingga secara perlahan mengikis mimpi menjadi kenyataan, dan atau mungkin juga tidak berani tuk merealisasikannya, menurutnya cobaan dah terpaan masalah akan banyak dan sering akan dihadapinya ketika akan mewujudkan mimpi tersebut, sehingga menjadikin diri sebagai pecundang.
Perlu digaris bawahi mimpi yang aku sampaikan disini bukanlah mimpi dikala kita tertidur. Akan tetapi mimpi disini adalah cita-cita atau angan-angan yang berarti.
Setiap individu pastilah memiliki mimpi ditiap periode hidupnya, dan setiap manusia memiliki mimpi yang berbeda-beda, maka bisa dibayangkan bermilyar-milyar mimpi yang tersebar. Dan sayangnya lagi hanya berapa persen saja yang terwujud.
“lakukanlah perubahan itu walaupun kecil pengaruhnya”
Sebagai seorang muslim, kita harus mempunyai semangat perubahan. Perubahan tuk menjadi dien ini cemerlang kembali, dan kita buktikan bahwa islam itu adalah rahmat untuk mereka dan alam semesta. Semangat perubahan disini harus kita awali dengan mimpi yang berarti, nah untuk memulai perubahan maka hal yang harus dipersiapkan adalah
- Memiliki iman yang mendalam. Tak mungkin seorang muslim bisa merubah keadaan jika ia tidak memiliki iman yang mendalam. Ia harus percaya dan mengimani bahwa islam akan kem bali jaya dan ia bertekad untuk mengembalikan izzah islam kembali.
- Memiliki kemauan yang kuat. Kemauan yang kuat ini didasari dengan jiwa yang menggelora yang selalu up-date dimotivasi.
- Orientasi hanya Allah. Ini berkaitan dengan keikhlasan. Mintalah kepada Allah agar dijauhi dari syirik kecil yaitu riya’
Seperti Sayyidina Ali, yang pada suatu kesempatan berkumpul dengan sahabat-sahabat yang lain. Ketika itu Ali mengatkan “Bermimpilah…” dan ia mengatkan kepada sahabatnya, “wahai sahabatku, bermimpilah, apa mimpi mu..?” dan sahabat itu menjawab “aku ingin mempunyai harta yang banyak, dan akan ku sedekahkan semua harta itu.” sahabat yang lain juga tak mau ketinggalan “ aku ingin orang sepeti engkau (baca: sayyidina Ali), abu bakar, usman, dan umar banyak didunia ini.” Dan impian2 lain yang diutarakan oleh para sahabat pada saat itu.
Tak mudah memang, tapi tak menutup kemungkinan bisa dilakukan, asalkan punya iman insya Allah akan diberikan jalan.
Butuh pengorbanan dan kerelaan diri dari dirisendiri. Nothing is free, yah tidak ada yang gratis, pasti ada harga yang dibayar untuk hal ini. Oleh karena itu, jangan pernah berharap bahwa mimpi itu akan terealisasi jika hanya terpaku diam tak melakukan apa-apa atau hanya mengharap durian runtuh.
Terwujudnya mimpi tergantung dari sebesar apa kita memimpikan mimpi kita, sejauh mana kita mengkehendaki mimpi itu akan terwujud, dan sejauh mana langkah kita tuk meraih mimpi tersebut.
Nah, pertanyaannya sanggupkah tuk melepaskan diri dari rutinan shari-hari yang mungkin nyaman dan tanpa tantangan! Keluar menjadi pemberani dan siap mengambil resiko.
Jadi, anda harus berani berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian atau bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian
Setelah kita melakukan action yang diperlukan tuk mewujudkan mimpi tersebut dengan cucuran keringat dan bahkan darah sekalipun, maka sejatinya kembalikanlah semua itu kepada Allah, mintalah kepadanya tuk dipermudah. Ikhtiar tanpa do’a menyebabkan diri sombong, do’a tanpa ikhtiar hanyalah omong kosong. Kembalikan kepada Allah, karena baik menurut kamu belum tentu baik bagi Allah.
Oke… bermimpilah…….
Aldo Al Fakhr
Blogger pencari spirit yang hilang