tulisan dibawah ini terinspirasi dari blog penulis cerpen.
inginkah jadi penulis? aku sangat yakin sebagian besar dari kamu yang membaca tulisan ini menginginkah dirimu menjadi penulis! baik itu penulis cerpen, novel, buku, atau mungkin buku Tugas Akhir (kembali inget TA nih…)
kita mulai pembahasan yang agak serius! sok banget ya…
konon di negeri cina sana tuh, seorang pelukis master mengajar melukis kepada muridnya dengan cara menyuruh anak muridnya tuk melukis ulang lukisan sang master tersebut, satu selesai, lanjut kedua, ketiga, keempat, dan begitu seterusnya hingga si murid bisa melukis sendiri dengan gayanya sendiri, dan bahkan lukisan si murid lebih baik dan cantik ketimbang lukisan sang master. hal itu memang bisa terjadi. teknik seperti ini dikenal dengan istilah copy to master.
copy to master, opo sih maksute. orang ngerti aku. jadi maksudnya seperti yang diceritakan diatas, kita meniru gaya orang lain atau dengan kata lain meniru metoda sang ahli untuk diterapkan dalam gaya kita. seperti itu.
gimana? so far so good, kalau ga good kita goreng so good aja!! (jadi sombong nih… kayak banyak ilmu aja… astaghfirullah)
hubungannya apa dengan penulis? ada donk, tinggal ganti aja n dengan l dan l dengan k. udah gitu aj… penulis dan pelukis. hanya dua kata yang berbeda tapi memiliki metoda yang sama untuk menjadi sang master.
kita ke penulis ya….
dalam pembelajaran menulispun mengenal dengan metoda tersebut, jadi tirulah gaya penulisan penulis-penulis terkenal, yah… ga usah jauh-jauh lah… seperti Asma Nadia, Kang Abik, Gola Gong, Pipiet Senja, Biru Laut, dan banyak yang lainnya. nah… coba kamu tiru tuh gaya mereka dalam menulis, dengan latihan terus-menerus maka kamu akan bisa menjadi penulis yang mungkin bisa lebih dari mereka.
tentu saja metode ini, dituntut untuk membaca, bagi kamu semua yang males membaca, wah… sulit tuk menerapkan metoda ini atau mungkin ga bakal jadi penulis sukses, penulis yang baik adalah penulis yang sering membaca, yah… gimana kita mau niru gaya tulisan orang lain, melainkan diri kita males tuk membaca. tul ga’?
J.K Rowling pernah mengatakan bahwa “Bacalah buku apa saja untuk menangkap gaya setiap penulis” seorang J.K Rowling pun menerapkan metoda ini. dan hasilnya bisa kita lihat, betapa novel-novel yang dibuatnya menjadi super super luar biasa best seller (maksa banget ya…). tujuannya apa kalau kita membaca (dalam konteks belajar menulis ya..) yaitu kita dapat beberapa kata-kata unik yang bisa digunakan dalam tulisan kita atau dengan kata lain perbendaharaan kata kita menjadi banyak. dan mengasah otak ini untuk berfikir positif sehingga menjadi cerah pemikiran kita, dari awalnya tak tau menjadi tau.
ada yang mengatakan termasuk saya, bahwa menulis itu gampang, nulis aja ga usah mikir, hal itu tidak selamanya benar, dan tidaklah pula bisa dikatakan salah. dalam kehidupan sehari-sehari sering kita jumpai orang bisa berenang tanpa latihan. coba lebih kita telaah lagi, bahwa ia bisa berenang karena tempat tinggalnya dekat dengan sungai, pantai, waduk, parit (jijik banget ya..), ataupun yang lainnya. ia cenderung bisa karena ia meniru temannya dalam berenang, dan tanpa sadar ia menjadi bisa berenang.
jadi, mnulis itu gampang, itu memang bener kalu kita sering latihan, karena latihan itulah yang akan selalu mengasah otak kita untuk berfikir. dan membacalah, karena membaca adalah suplemennya para penulis.
pertanyaan saya, apakah anda telah membaca?
dan diakhir tulisan ini aku ingin mengucapkan SELAMAT kepada kamu yang telah membaca tulisan ini, karena kamu telah memulai langkah baik menjadi seorang penulis. dan buktinya kamu membaca kan!!!
sekali lagi aku ucapkan SELAMAT
wallahu’alam
Aldo Al Fakhr