[Cerbung] Dua Kuas Episode 5 Part 2

Alhamdulillah, setelah sekian lama, cerbung ini kembali hidup :).

Sila menikmati walau sedikit hehehe…..

part ini sambungan dari Episode 5 part 1..

Episode 5: Benci part 2

Hujan tentu membuat baju kami basah kuyup, walaupun hujan tak terlalu deras lagi, tetapi jarak dari sekolah ke rumah yang lumayan agak jauh, butiran-butiran lembut hujan sedikit demi sedikit menyebabkan baju kami basah.

Hari sudah menjelang ashar, dan kami belum sholat dzuhur, kami percepat langkah, berlari-lari kecil, memecah larik hujan, dan dengan cekatan menghindari genangan-genangan hujan dijalanan.

“Alhamdulillah sampai rumah juga” gumamku dalam hati, kulihat kak hasan tampak ngos-ngosan, “oi..capek benar tampaknya abangku ini” sedikitku tersenyum melihat tingkahnya.

“Assalamu’alaykum” ujarku dan kak hasan berbarengan.

Sayup-sayup terdengar suara ibu menjawab salam..

“Wa’alaykumussalam” dan ibu pun lantas membukakan pintu untuk kami, “dari mana kalian, jam segini baru pulang? Nggak kalian lihat ini udah mau sore, udah sholat dhuhur kalian, hah?”

Kak hasan menjawab, “kejebak hujan, bu..kami juga kami belum sholat..”

“Cepetan sana masuk, sholat, waktu dhuhur dah mau habis, cuci kepala kalian biar nggak sakit kepala nanti, besok-besok jangan lupa bawa payung, gimana kalian ini, tak paham-paham nasihat orang-orang tua kita dulu, sedia payung sebelum hujan……”

Semakin sayup-sayup terdengar suara ibu, ketika kami sudah sampai dikamar. Cara terbaik agar tidak kena marah orang tua adalah dengan mendengarkan saja, jangan menjawab, apalagi membantah, kalaupun menjawab itupun kalau ditanya.

Kami pun bergegas, melepas baju sekolah, meletakkannya ditempat cucian, kemudian bergegas ke kamar mandi, membasuh kepala, lalu berwudhu, dan kemudian sholat..

“Alhamdulillah, adzan ashar berkumandang setelah aku dan kak hasan menunaikan sholat”

Karena adzan sudah berkumandang, langsug saja kami ke musholla,

“Nak kemana kalian? Makan siang dulu!” tanya ,ibu.

“Abis sholat aja, bu, tanggung udah adzan, juga kami masih ada wudhunya”

“Abis sholat, langsung pulang kalian, jangan main-main!”

“Siap komandan!” Sembari kompak posisi hormat kami berdua.

Ibu cuma tersenyum kecil melihat tingkah kami yang selalu saja kompak.

***

Bersambung…

 

-Insan Konayuki-