Rumah Kita Sendiri

Rumah Kita Sendiri

Lebih baik disini…

Rumah kita sendiri

Segala nikmat dan anugerah yang Kuasa

Semuanya ada disini..ada disini…

Rumah kita…

Pada tahukan nih lagunya siapa! Kalau ga salah yang nyanyi tuh all Indonesian voice, yang isinya para penyanyi-penyanyi dan vokalis band-band ngetop. Judulnya rumah kita. Tapi bukan inilah yang akan kita bahas. Melainkan mengkaitkan rumah itu dengan islam. Ditulisan ini kita sepakat dulu bahwa yang dimaksudkan rumah disini adalah bangunan islam. Oke. Akur kan!

Perlu digaris bawahi bahwa umat islam adalah rumah besar kita. Rumah tempat kita berteduh, bernaung, dan tempat mengisi energi. Tapi kenapa rumah itu sekarang sedang menuju keambrukannya. Seperti halnya sekolah muhammadiyah yang ada di film Laskar Pelangi yang ditopang dengan gelondongan kayu biar nggak rubuh alias ambruk.

Ini terjadi karena umat ini banyak yang meremehkan hal-hal yang kecil. Padahal hal-hal yang kecil itu apabila dibiarkan begitu saja maka akan bertambah, bertambah, dan semakin bertambah. Ibarat salju sekepak tangan yang menggelinding kelama-lamaan berubah menjadi bola yang besar. Seperti itulah. Atau seperti “gerakan koin keadilan prita” yang begitu luar biasa antusias masyarakat menanggapinya. Tak disangka koin yang sering kita anggap remeh bisa membebaskan seorang dari jeratan ketidak adilan. Ini mengindikasikan bahwa hal-hal yang kita anggap remeh sebelumnya akan menjadi luar biasa dampaknya. Baik itu dampak baik maupun buruk.

Selayaknyalah bagi kita untuk mengevaluasi diri sendiri, cek semuanya jangan sampai ada yang terlewati, cek sana sini, jangan cepat puas, cari terus kekurangan diri, setelah dapat, perbaiki menjadi prestasi, ajak istri, anak, kerabat, teman, dan masyarakat untuk sama-sama mengevaluasi diri. Jikalau sudah begitu insya Allah bangunan rumah kita akan bagus kembali, indah dipandang, tentram ketika dirumah, tidak mau keluar rumah karena sangking nyamannya berada didalam.

Dan jangan sampai pula ketika kita tidak bisa membangun rumah itu kembali, keberadaan kita akan digantikan dengan kaum yang lain, generasi kita tergantikan, seperti yang telah ditegaskan oleh Allah dalam QS.Al-Ma’idah: 54,

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.”

Oleh karena itu saudaraku seharusnya motto “Bergerak atau Tergantikan” dijadikan motto tambahan dari sekian banyak mottomu. Karena kita harus bergerak atau berharakah kalau tidak mau dianggap lemah. Hanya orang yang berakhir dengan hinalah yang mau dianggap lemah, yakinkan pada diri bahwa diri kita adalah kuat dalam bergerak. Siap menebas rintangan yang menghadang. Siap menyelesaikan masalah dengan bijak tidak kelabakan, mampu mengorganisasikan masalah. Siap bergerak untuk mencari ilmu, Jabir bin Abdillah Ra. berjalan kaki sebulan penuh dari madinah ke mesir untuk mencari satu hadist saja. Dan Imam Bukhari yang bergerak mencari ulama-ulama dan mampu mengumpulkan sekitar sejuta hadist dari ulama-ulama tersebut, tak puas sampai disitu, imam bukhari menyeleksinya sehingga menjadi 600.000 hadist, ternyata tak puas juga sampai disitu, ia hanya menshahihkan 4.000 hadist saja. Luar biasa. Kita yang sudah punya kendaraan malas untuk datang tastqif yang diadakan, dan itupun gratis. Na’udzubillah.

Tergantikan adalah suatu yang tentu tidak inginkan terjadi didalam hidup ini. Oleh karena itu diulangi lagi agar senantiasa menguatkan diri dengan motto, “Bergerak atau Tergantikan”

Oke saudaraku!

Ngambil dari jargonnya KaMu SKI (Kader Muda Sentra Kegiatan Islam) IT Telkom:

Aku Bisa… Kamu Bisa… Bersama Kita Bisa… Allahu Akbar….

Betul banget bersama kita bisa membangun rumah kita sendiri. Bersinergi dan berkontribusi tanpa kenal lelah karena ini Rumah Kita Sendiri.

Wallahu’alam

Bandung, 12 Januari 2010

Aldo Al Fakhr

Blogger Pencari Spirit yang Hilang

Permasalahan Umat Islam Saat Ini

Permasalahan Umat Islam Saat Ini

  1. Latar Belakang.

Kondisi  umat islam saat ini jauh berbeda dengan kondisi  umat islam terdahulu. Kondisi umat islam saat ini diperparah dengan adanya fenomena jauhnya umat islam dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah yang seharusnya menjadi pedoman hidup mereka. Banyak para ulama mengatakan bahwa salah satu faktor jauhnya umat islam terhadap Al-qur’an adalah mewabahnya penyakit “Al-Wahn”, yaitu suatu penyakit yang cinta dunia dan takut mati.

Hal ini dapat kita lihat dari berbagai permasalahan-permasalahan yang melanda baik di Indonesia sendiri maupun diluar Indonesia. Factor jauhnya umat islam dengan Al-Qur’an adalah besarnya pengaruh dari media dan teknologiyang secara tak langsung telah memecah umat islam dalam berbagai aspek kehidupan. Seperti contoh, film dokumenter “FITNA” yang telah menjadi kontrofersi.

Selain permasalahan jauhnya dari Al-qur’an, ada juga permasalahan-permasalahn lainnya. Yaitu, masalah dalam berda’wah, masalah dalam menghadapi permurtadan saat ini, dan masalah dalam kepedulian terhadap sesama muslim yang sangat kurang atau dengan kata lainnya ukhuwah islamiyah yang belum terikat satu sama lainnya.

Sebenarnya masalah yang mendasar dalam permasalah umat islam saat ini adalah jauhnya umat islam terhadap Al-qur’an, maka di artikel ini kami hanya membahas permasalahan tersebut.

  1. Identifikasi permasalahan.
    1. Siapa yang menyebabkan permasalahan ini?
    2. Kapan terjadinya permasalahan ini?
    3. Mengapa terjadi permasalah ini?
    4. Bagaimana kaitannya permasalah ini dengan media dan teknologi?
    5. Bagaimana solusi dari permasalahan ini?
  1. Pembahasan Permasalan
    1. Siapa yang menyebabkan permasalahan ini?

Menurut kelompok kami, yang menyebabkan itu semua adalah diri kita sendiri dan adanya peran dari islamophobia. Karena secara tak lansung diri kitalah yang menyebabkan kita jauh akan Al-qur’an. Kita terlalu senang dengan kehidupan dunia sehingga membuat kita lupa akan kehidupan akhirat yang kekal nan abadi. Islamhopobia Islamophobia adalah sikap takut berlebihan dalam melihat Islam dan umat Islam sehingga cenderung mengunakan kacamata negatif. Islam dipandang sebagai kelompok monolitik yang statis dan antiperubahan. Islam dilihat sebagai kelompok lain di dunia ini yang tidak mempunyai nilai bersama yang bisa di-share dengan kelompok lain. Islam dilihat sebagai agama yang mengajarkan barbarisme, irasional, primitif, agresif, prokekerasan dan terorisme. Ajaran Islam juga dianggap telah menjelma menjadi ideologi politik yang bertujuan untuk membangun kekuatan politik dan militer anti-Barat. Islamophobia tersebut telah melahirkan sikap memusuhi Islam di kalangan masyarakat non-Muslim.

  1. Kapan terjadinya permasalah ini?

Permasalah ini terjadi berawal dari perang salib. Karena perang salib sendiri berlangsung selama 200 tahun, bayangkan betapa lamanya dan bayangkan betapa semangatnya kebencian umat nasrani.

Sekilas tentang perang salib

Nggak salah emang kalo Perang Salib memegang rekor peperangan terlama di dunia. Bayangin aja, dari tahun 1096 M sampai 1254 M api peperangan ini nggak pernah padam. Se-abadi permusuhan Coyote dan Road Runner. Disebut Perang Salib karena peperangan ini melibatkan bangsa-bangsa Salib (gabungan berbagai negeri di Eropa; Perancis, Jerman, Inggris, dan negara Byzantium). Para prajurit Kristen yang terlibat dalam peperangan itu mengenakan kalung bergantung salib dan pakaian mereka berterakan salib. Ada dua pendorong terjadinya perang salib. Pertama, ajakan dan seruan Kaisar Alexius Comenent dari Konstantinopel kepada Paus (Paus Urbanus II) dan para raja di Eropa agar segera menyerang negeri-negeri Islam secara serentak terhadap kekuasaan Turki Saljuk (orang-orang Turki yang sudah memeluk Islam), yang mengancam kerajaan Byzantium di Konstantinopel. Kedua, permintaan Peter Amiens, seorang pendeta bangsa Perancis, kepada Paus di Roma agar mau membantu orang-orang Kristen yang mau berziarah ke Baitul Maqdis (Palestina) yang saati itu dikuasai Negara Islam. Dua dorongan tersebut di atas, menyebabkan Paus Urbanus II memerintahkan Peter Amiens untuk menghasut dan mengobarkan perang kepada rakyat Eropa untuk memerangi kaum muslim guna merebut Baitul Maqdis. Hasilnya, rakyat jelata, biarawan-biarawati, hingga para perampok berbondong-bondong mendaftarkan diri untuk bergabung sebagai pasukan salib. Dan genderang Perang Salib ditabuh pada 15 Agustus 1096 M, Paus Urbanus memberangkatkan pasukan Salib Pionir yang berjumlah 300 ribu prajurit dengan semboyan أ¢â‚¬إ“Begitulah kehendak Tuhanأ¢â‚¬آ‌. Dalam catatan sejarah, terdapat tujuh gelombangan serangan dalam perjalanan Perang Salib. Serangan I (1096),أ‚آ  Serangan II (1147-1149), serangan III (1189-1192), serangan IV (1202-1204), serangan V (1218-1221), serang-an VI (1228-1229), dan seranganأ‚آ  ke VII (1248-1254). Wuih semangat banget ya? Dari rangkaian seranganأ‚آ  itu, kaum Kris-ten lebih banyak menelan kekalahan. Salah satu kekalahan telak yang dialami pasukan Salib adalah ketika Shalahuddin al-Ayubi berhasil membebaskan kembali Baitul Maqdis di Palestina pada hari Jumأ¢â‚¬â„¢at 27 Rajab 583 H/1187 M dari kekuasaan kaum Kristen.( http://www.gaulislam.com/semangat-kebencian-perang-salib/)

Mulai saat itulah gencarnya aksi untuk menjauhkan umat islam dari Al-qur’an yang telah mereka ketahui bahwa kitab Al-qur’an adalah pedoman hidup dari umat islam.

  1. Mengapa terjadi permasalahan ini?

Coba kita lihat dalam QS: Al-Baqoroh ayat 120, yaitu:

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”

Dari ayat diatas kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa mereka(yahudi dan nasrani)

tidak akan senang kepada kita(umat islam) sampai kita mengikuti agama mereka. Dengan cara apapun akan ditempuh mereka untuk mengikuti agama mereka minimal mengikuti gaya hidup mereka.

  1. Bagaimana kaitannya permasalah ini dengan media dan teknologi?

Media dan teknologi sangatlah erat hubungannya dengan permasalahan jauhnya umat islam terhadap Al-qur’an. Karena dengan adanya media, maka umat islam akan disibukkan dengan misalnya tayangan-tayangan yang menghibur seperti sinetron, olahraga, infotainment, dan lain-lain.

  1. Bagaimana solusi dari permasalahan ini?

Solusi dari permasalahan ini adalah merutinkan membaca Al-Qur’an sehingga bias lebih dekat dengan Al-Qur’an, sering-sering mendengarkan lantunan ayat-ayat qur’an, mentadaburi Al-qur’an, dan mengimplementasikannya dalam kehidupan.