Senja dikala itu

senja

Senja dikala itu

Kurasakan sejuknya semilir angin yang menari beriringan dengan siulku yang syahdu menawan hati. kurasai damai menyelimuti diri yang kian terpasung akan padatnya aktivitasku.

Senja ini, tak seperti senja-senja sebelumnya. hawa sejuk yang dirasa, angin yg mengalir banyak. aku menikmatinya. kubiarkan tubuh ini telentang di atap rumah. menikmati suasana senja yang aduhai indahnya.

kupandangi langit yang memulai kuning kememerahan, awan-awan yang menari riang, dan burung-burung bertebangan pulang kerumah menemui anaknya tuk diberikan suapan.

sejenakku sadar, betapa kecilnya diri ini, langit yang begitu luas dibandingkan dengan seonggok manusia terkapar di genteng rumahnya. ah…. betapa kurangnya diri ini bersyukur dari apa yang telah diberikan oleh-Nya. betapa banyak pembengkangan yang kulakukan dengan berbuat dosa tiap harinya. secara perlahan butiran-butiran air mata menetes ke pelupuk kasih-Nya.

perlahan hati ini merasakan sesal yang mendalam akan apa yg telahku kerjakan selama hidup ini. sejurus dengan itu, kusigapkan diri tuk langsung beristighfar memohon ampunan dari-Nya.

Azan maghrib berkumandang diseantero kota ini, panggilan Allah telah bersahut-sahutan. kusadarkan diri tuk langsung kemasjid. tak mau menyia-nyiakan waktu.

Terima kasih ya Allah.

SENJA DIKALA ITU, Engkau telah mengingatkan hambaMu ini.

4 respons untuk ‘Senja dikala itu

Tinggalkan komentar